ASUS Rilis Zenfone Laser 6 Inchi Harga 3 Jutaan

Zenfone Laser 6.0
Setelah merilis Zenfone Laser 5 dan 5,5 inchi, ASUS Indonesia kemarin merilis seri terakhir dari Zenfone Laser tersebut, yaitu Zenfone Laser 6.0 atau 6 inchi. Bisa dikatakan jarak waktu antara Zenfone Laser 5 dan 5,5 inchi dengan Zenfone Laser 6.0 cukup jauh, namun tentu ASUS punya alasan cukup kuat dengan merilis Zenfone Laser 6.0 di tahun 2016 ini.

Sebagaimana diketahui seri Zenfone terbaru untuk pasar Indonesia semuanya dirilis di acara Zenfestival pada bulan November tahun lalu. Namun saat itu, tidak semua seri yang dirilis langsung ada di pasar. Dua seri yang datang belakangan di pasar Indonesia adalah Zenfone Max dan Zenfone Laser 6.0.

Juliana Cen, Country Product Group Leader, ASUS Indonesia mengatakan penggemar smartphone berlayar lebar kini punya pilihan baru dalam bentuk Zenfone 2 Laser 6 inchi, yang merupakan varian Zenfone 2 Laser dengan ukuran layar paling besar. Ia menambahkan Zenfone Laser 6.0 tak hanya lega, tetapi juga menawarkan fitur multimedia yang sangat lengkap untuk memuaskan penggunanya.

Harus diakui, pengguna smartphone Indonesia memiliki preferensi yang sangat beragam terhadap smartphone. Salah satu preferensi tersebut adalah menyukai smartphone dengan layar lebar yang menawarkan display berkualitas dan kemampuan multimedia yang mumpuni. Pengguna seperti ini tentunya membutuhkan smartphone dengan layar berukuran lebih lega dibandingkan dengan smartphone pada umumnya. Melihat kebutuhan tersebut, ASUS menawarkan Zenfone 2 Laser 6.0 ZE601KL.  

Secara spesifikasi, Zenfone Laser 6.0 ini  diperkuat oleh prosesor octa core 64-bit Qualcomm Snapdragon 616. Prosesor ini sanggup untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan aktivitas sehari-hari penggunanya. Dilengkapi dengan dukungan konektivitas jaringan 4G LTE Category 4, smartphone ini mendukung kecepatan download hingga 150Mbps.

Untuk menopang berbagai fungsi multimedia dan penggunaan secara multitasking smartphone ini diberikan RAM LPDDR3 berkapasitas 3GB. Dengan demikian, aplikasi-aplikasi hiburan dan game dapat dijalankan dengan mulus tanpa pengguna perlu mematikan aplikasi atau fungsi lain yang sedang berjalan di background.

Dari sisi layar, Zenfone 2 Laser 6.0 ZE601KL dipasangi layar IPS 6 inci resolusi Full HD 1920 x 1080 yang menawarkan sudut pandang luas, hingga 178 derajat. Ketajaman gambar yang hingga 367 pixel per inch didukung oleh NTSC gamut yang mencapai 72% membuat semakin banyak warna yang dapat dihasilkan dengan akurat.

Tak hanya layar, penikmat konten multimedia juga akan dimanjakan dengan speaker berteknologi SonicMaster yang disediakan. Tak hanya satu, smartphone berbasis Android 5.0 Lollipop ini menyediakan dual-speaker dual audio chamber yang 50 persen lebih besar dibanding sebelumnya. Dengan konstruksi 5 magnet dan metal voice coil, ZE601KL menawarkan audio yang dahsyat pada berbagai skenario, hingga 97.4dB.

Dari sisi penggunaan energi, prosesor yang dibuat dalam proses manufaktur 28 nanometer pada smartphone ini menawarkan performa memukau sekaligus efisiensi energi yang baik. Pengguna bisa mengambil foto pada kecepatan tinggi, merekam dan mengedit video resolusi Full HD dengan penggunaan baterai yang minimal. Baterai Lithium-Polymer 3.000 mAh yang disediakan cukup untuk memasok kebutuhan multimedia penggunanya.

Dari sisi kamera, ASUS Zenfone 2 Laser 6.0 ZE601KL menggunakan kamera utama dengan resolusi 13MP yang mampu mengambil foto dengan resolusi 4128 x 3096 pixel dengan fitur Laser Auto Focus yang membuatnya mampu mendapatkan fokus yang sangat cepat terhadap obyek yang akan difoto, termasuk face detection.

Meskipun dengan fitur yang sangat bagus tersebut, ternyata ASUS tidak memberikan harga yang mahal untuk Zenfone Laser 6.0. Dengan RAM 3GB, ROM 32GB yang bisa diekspansi hingga 128GB dengan ASUS memberikan harga 3,599 juta rupiah. 

Berikut ini spesifikasi lengkap ASUS Zenfone Laser 6.0

 
Model
ASUS Zenfone 2 Laser 6.0 ZE601KL
CPU
Qualcomm Snapdragon 616 octa core 64-bit up to 1,7GHz
GPU
Qualcomm Adreno 405 GPU550 MHz
RAM
3GB RAM
Storage
32GB + 5GB ASUS Webstorage gratis 
Micro SD
Yes (up to 128 GB)
Connectivity
WLAN 802.11 b/g/n, BT 4.0 with A2DP, Wifi Direct, Super Fast Wi-FI Hotspot Capability (Tethering), MicroUSB (USB OTG), 35 mm earjack
Network
Dual Antenna untuk sinyal lebih baik
SIM Card
Dual Micro-SIM Support
Navigation
GPS, BDS, GLONASS
Display
6 inci super bright IPS HD 1920x1080 with 178’ wide view angle, 376 ppi, ASUS TruVivid Full Screen Lamination Technology
Video
Video Recording MPEG-4 1080 @30fps
Battery
Lithium-Polimer 3000 mAh 
Main Camera
13 Megapixel laser autofocus dengan waktu fokus kurang dari 0.2 detik. Diafragma besar f/2.0 5 element Largan Lens, dual tone flash, PixelMaster Camera untuk foto dan video lebih terang hingga 400%
Front Camera
5 Megapixel Autofokus dengan diafragma besar f/2.0, selfie panorama up to 140’ 
Sensor
Accelerometer/Ambient Light/Proximity/E-Compass/Hall Sensor
Audio
Dual Microphone dengan Noise Cancellation, ASUS SonicMaster untuk suara lebih jernih dan bass lebih dalam dengan dua buah 5 magnet sound chamber
OS
Android 5.0 Lollipop dengan ASUS ZenUI 2.0 dengan lebih dari 1000+ peningkatan fitur, upgradable to Android 6 Marshmallow
Apps
Google App, ASUS Sync, Mycloud, File Manager, Mylibrary, Supernote
Dimension
164,55 x 84 x 3,5~10,55mm
Weight
190g
Warna
Glamour Red, Hairline Gold, Hairline Silver
Price
Rp3.599.000


Related Posts:

BlackBerry Priv Gagal, BlackBerry Bangkrut?

BlackBerry Priv
Judgement Day itu akhirnya datang juga. Setelah berada di pasar sekitar 4 bulan, BlackBerry Priv dinilai telah gagal menolong BlackBerry dari keterpurukan. Mengenaskan. Smartphone yang digadang-gadang sebagai upaya terakhir BlackBerry untuk tetap bisa relevan di pasar smartphone ternyata tak mampu menolong BlackBerry.

Hal ini diketahui dari jumlah penjualan smartphone yang dilakukan BlackBerry. BlackBerry dalam laporannya untuk kuartal keempat mengatakan hanya menjual sebanyak 600.000 smartphone. Jumlah ini meskipun tidak di-break down untuk menunjukkan seberapa banyak BlackBerry Priv ikut berkontribusi tetap menunjukkan penurunan dibandingkan jumlah penjualan di kuartal sebelumnya yang 700.000. Bahkan jauh di bawah perkiraan Wall Street yang mematok sekitar 850.000.

Mengenai perkiraan BlackBerry Priv ini sebelumnya saya telah menulis artikel di sini. Dalam artikel tersebut saya beralasan BlackBerry Priv yang berbasis Android too little too late. Saya khawatir, upaya terakhir BlackBerry tersebut berujung kegagalan. Dan kini saya rasa perkiraan tersebut menemui kenyataan.

Namun tentu perlu kita bersabar sebelum memvonis BlackBerry Priv sebagai gagal total. Setidaknya ada sedikit harapan di BlackBerry Priv yang akan mampu mengangkat kembali BlackBerry di pasar smartphone. Sayang sekali, BlackBerry tidak bisa mengoptimalkan hal tersebut.

Kegagalan BlackBerry Priv bisa kita lihat dari berbagai sisi. Sebuah artikel di Cult of Android menyatakan bahwa BlackBerry Priv bukan hanya kurang bagus dari sisi software, tetapi juga hardware. Bahkan ada beberapa pengguna yang melakukan penggantian handset sebanyak tiga kali.

Selain itu, dengan merilis BlackBerry Priv, BlackBerry tidak hanya head to head dengan iPhone di kelas atas, tetapi juga dengan vendor Android yang lebih dulu ada di pasar seperti LG, Sony, Samsung dan puluhan vendor China yang kini tumbuh seperti jamur di musim hujan. Hal ini membuat pemasaran BlackBerry menjadi tidak mudah. Lawan terlalu banyak, sering dengan fitur yang lebih baik dan harga lebih murah.

Harga lebih murah ini menjadi kendala tersendiri bagi BlackBerry sekaligus kelemahan mereka yang paling nyata. Dipasarkan dengan harga sekitar 700 dollar AS tanpa kontrak membuat BlackBerry Priv jauh dari lirikan banyak pembeli potensial. Harga 700 USD bukanlah harga bagus untuk sebuah merek yang berada di ambang kebangkrutan. Saya menilai, BlackBerry terlalu percaya diri dengan BlackBerry Priv sehingga tidak melihat pasar dengan lebih jeli. Saya membayangkan sewaktu pertama kali dirilis, BlackBerry memberikan harga sekitar 350 USD untuk Priv, nyatanya dua kali lipat dari perkiraan tersebut.

Selanjutnya, BlackBerry Priv dirilis di pasar yang terbatas. Pasar yang sedikit tentu saja penjualannya sedikit, plus persaingan yang sengit di pasar yang sedikit tersebut, misalnya AS tak akan memberi ruang untuk BlackBerry. 

Jika melihat rencana BlackBerry yang akan merilis satu atau dua lagi BlackBerry berbasis Android di tahun 2016 ini, sudah seharusnya BlackBerry mengambil pelajaran dari Priv. Namun demikian, saya condong untuk mendorong BlackBerry pindah haluan ke sofware dan provider. Sudah saatnya divisi hardware BlackBerry ditutup karena terus-menerus menunjukkan pelemahan bahkan setelah produk baru yang berbasis Android diperkenalkan.

Namun jika BlackBerry masih ingin mencoba memasuki pasar smartphone dengan smartphone baru di tahun 2016 ini, syarat murah, hardware dan software bagus serta pasar yang lebih banyak merupakan hal yang harus dipenuhi. Akan tetapi, saya ragu BlackBerry bisa memenuhi syarat tersebut. Mereka sudah jauh dari mampu untuk merilis smartphone bagus karena berbagai kendala, misalnya kendala sumber daya manusia dan sumber daya modal. BlackBerry sudah harus bersiap menghadapi kenyataan bahwa mereka dalam waktu dekat bangkrut.

Related Posts:

ASUS Zenfone 3 Muncul di Situs Red Dot

Rumor tentang ASUS Zenfone 3 sudah beredar sejak lama. Beberapa waktu yang lalu sempat muncul di situs geek bench, namun tidak lama kemudian rumor tersebut kembali hilang. Kali ini rumor yang lebih heboh muncul di situs Red Dot 21 yang memunculkan rendering image dari Zenfone 3 dan Zenfone 3 Deluxe.

Dari situs tersebut dapat diketahui seberapa bagus ASUS Zenfone 3 dan Zenfone 3 Deluxe nantinya. Untuk ASUS Zenfone 3, ASUS memberikan lapisan kaca 2,5 D di bagian depan dan belakang serta curved metal frame. 

Zenfone 3

Zenfone 3 Deluxe

Menurut Red Dot Zenfone 3 nantinya akan diperkuat dengan berbagai fitur umum yang sudah ada di smartphone kelas atas lainnya seperti USB Type C, front flash untuk selfie, laser focus, finger print plus optional smart flip cover.

Dari rendering image yang ditampilkan oleh Red Dot ada beberapa hal (jika rumor ini benar) yang merupakan jawaban ASUS terhadap persaingan di pasar smartphone yang semakin sengit.

Pertama adalah curved metal frame. ASUS tidak mau ketinggalan dibandingkan vendor lain yang ramai-ramai merilis smartphone dengan bahan metal. Namun pendekatan ASUS sepertinya tidak fully metal dengan memberikan lapisan kaca 2,5D di bagian depan dan belakang ASUS Zenfone 3. Curved metal frame dan lapisan kaca 2,5D ini akan memberikan kesan premium di Zenfone 3.

Kedua tersedianya USB Type C yang kini semakin mainstream. Ponsel kelas atas selalu memberikan USB Type C sebagai salah satu fitur andalan. Dengan juga memberikan USB Type C berarti Zenfone 3 ini akan mengimbangi dari segitu fitur yang disediakan.

Ketiga adalah desain yang menurut saya sama sekali baru. Bila kita lihat desain Zenfone 2 dengan berbagai variannya, penempatan tombol volume yang berada di bawah kamera merupakan sesuatu yang umum. Di Zenfone 3 nantinya tombol volume ini kemungkinan besar akan ada di sisi kanan atau kiri smartphone. Selain itu, tampaknya di Zenfone 3 kesan Zen akan makin mengemuka dengan desain bagian belakang smartphone yang baru yang merupakan desain yang sama yang saya lihat di ZenBook.

Keempat adalah peningkatan fitur kamera terutama untuk selfie dengan menambahkan flash untuk kamera depan.

Sementara untuk Zenfone 3 Deluxe, ASUS memberikan material fully metal. Sebagaimana diketahui, Zenfone Deluxe merupakan lini Zenfone kelas atas yang biasanya harganya lebih mahal dari Zenfone standar sehingga tidak heran untuk Zenfone 3 Deluxe ASUS tidak hanya memberikan frame metal, tetapi bagian belakannya fully metal sehingga kesan premiumnya makin terasa.

Namun, kapan Zenfoen 3 ini akan dirilis sampai sekarang belum ada berita yang cukup bisa dipercaya kebenarannya. Bila kita lihat jadwal pameran IT atau gadget terdekat, mungkin ajang Computex merupakan ajang yang bisa digunakan ASUS untuk merilis Zenfone 3. Semoga saja nanti di ajang Computex Zenfone 3 bisa dirilis.

Related Posts:

Menikmati Music Streaming ala Spotify

Setelah lama menunggu, akhirnya Spotify, layanan on demand music streaming asal Swedia secara resmi hadir di Indonesia. Sehari sebelumnya, Spotify sudah melakukan kampanye di Twitter tentang kehadiran resmi mereka di Indonesia. Tentunya pecinta musik di Indonesia menyambut kehadiran Spotify ini.




Tentunya saya tak ketinggalan mencoba layanan Spotify ini. Pagi hari saya langsung download aplikasinya.


Besaran file Spotify ini terbilang kecil, kurang dari 30MB yang didownload melalui koneksi 4G LTE Advanced Smartfren, hanya beberapa saat aplikasi Spotify ini sudah terpasang. Selanjutnya adalah mendaftarkan diri di Spotify yang bisa melalui akun Facebook atau e-mail. Saya pakai e-mail karena tidak menggunakan Facebook.

Tulis alamat email, user name dan password, beberapa detik kemudian muncul halaman pertama yang berisi berbagai kategori yang sudah disediakan oleh Spotify. Hal yang cukup menyenangkan adalah tersedianya lagu-lagu artis Indonesia dalam beberapa kategori.  

Jika kurang suka dengan kategori yang tersedia, bisa melakukan pencarian seperti berikut ini.


Hasil beberapa kali mencari play list akhirnya saya menemukan lagu-lagu yang sesuai selera, yaitu tahun 80-an. Sebenarnya saya juga mencari lagu-lagu tahun 90-an, namun belum saya temukan.




Sekarang kita bicara soal layanan Spotify, terutama harga yang mereka tawarkan. Harganya cukup bersaing, yaitu Rp50.000,00 per bulan. Pertama kali menggunakan Spotify saya ditawarkan free trial Premium untuk 6 hari. Namun jika ingin lebih lama lagi, pengguna dapat menggunakan kartu kredit atau berbagai cara pembayaran lainnya agar dapat memperoleh free premium upgrade untuk selama 30 hari. Berikut ini screen shot-nya.




Oleh karena tidak punya kartu kredit, kemungkinan saya akan akan melakukan metode prmbayaran transfer. Namun yang pasti ingin merasakan Spotify gratis selama 6 hari ke depan dulu.

Selain itu, pengguna dapat mengatur akun Spotify. Berikut ini screen shot-nya.



Sejauh baru menikmati layanan Spotify beberapa jam saya rasa saya cukup senang dengan layanan on demand music streaming ala Spotify ini. Perlu diketahui layanan music berbayar seperti Spotify lebih kepada kemauan mengubah perilaku dalam mengonsumsi musik. Jika masih senang dengan lagu hasil download ilegal/bajakan, Spotify bukan layanan yang harus Anda gunakan. Namun jika ingin menikamti musik legal, Spotify merupakan pilihan yang sangat masuk akal.

Related Posts:

TKDN yang Bikin Galau

TKDN bukan sesuatu yang baru. Sejak tahun 2014 atau 2015 TKDN, Tingkat Komponen Dalam Negeri smartphone khususnya 4G LTE sudah dikampanyekan. Pada tahun 2016 ini, syarat 20% TKDN harus dipenuhi oleh vendor dan akan naik menjadi 30% di tahun 2017 nanti. Hal yang sangat repot adalah bahwa dengan TKDN 20% saja vendor sudah kelimpungan, bagaimana jika dinaikkan menjadi 30% di tahun 2017?

Hal yang perlu kita lihat adalah keinginan pemerintah untuk menyeimbangkan neraca impor smartphone yang beberapa tahun terakhir terus meningkat. Smartphone khususnya dari China membanjiri pasar Indonesia dengan harga yang sangat murah. Pembuatannya yang 100% di China membuat nilai tambah yang kecil bagi perekonomian secara keseluruhan. 

Untuk itulah, pemerintah memberlakukan TKDN agar impor smartphone ini bisa ditekan karena smartphone tersebut terlebih dahulu harus disertifikasi dan dihitung seberapa banyak komponen lokalnya. Jika tidak sesuai dengan aturan (20% saat ini) smartphone tersebut tidak bisa dijual resmi.

TKDN membuat vendor yang ingin berjualan di Indonesia perlu memikirkan kembali strategi mereka secara keseluruhan. Namun tentu ada yang sangat senang dengan aturan TKDN ini, terutama Samsung dan ASUS yang sudah memiliki pabrik atau tempat perakitan di Indonesia. Bagi vendor yang tidak memiliki pabrik di Indonesia mereka berusaha bekerja sama dengan pabrik yang ada di dalam negeri. Namun tidak semua bisa melakukan hal ini.

Sebagian nama-nama besar seperti Xiaomi dan Apple Inc. tidak akan pernah memiliki keinginan mendirikan pabrik di Indonesia. Selain tidak ada rencana, iklim investasi yang kurang menguntungkan membuat mereka menghapus Indonesia dalam daftar tempat untuk merakit atau membuat perangkat. Hal serupa juga dialami oleh vendor-vendor kecil dari China namun memiliki produk yang menjanjikan seperti Meizu, In Focus, One Plus dan masih banyak merek China lainnya.

Lalu bagaimana vendor yang tidak bisa memenuhi TKDN tersebut tetap bisa berjualan di Indonesia?

Ini bukan isu baru, yaitu melalui black market dengan memberikan garansi toko atau distributor. Tempat jualannya di mana? Melalui e-commerce yang sedang booming di Indonesia dan bahkan secara offline melalui toko fisik di beberapa pusat perbenlanjaan.

iPhone 6S dan 6S Plus yang dirilis pada September 2015 yang lalu sampai hari ini belum dijual resmi di Indonesia. Namun perangkatnya sangat banyak yang menggunakan. Demikian pula dengan Nexus 5X dan Nexus 6P. Sudah sangat banyak yang menggunakan dengan berbagai cara seperti via eBay, Amazon atau black market di e-commerce dengan mengandalkan garansi distributor.

Bukan sesuatu yang baru pula, jika vendor cenderung bermuka dua dalam soal TKDN ini khususnya vendor yang tidak ada dalam daftar perusahaan yang sudah memenuhi TKDN 20% per Januari 2016 yang lalu, yaitu Advan, Haier, Polytron, Acer, Samsung, Oppo, Evercoss, Asus, SPC, Huawei, ZTE, Lenovo, dan Hisense.

Vendor yang tidak memenuhi TKDN 20% ini tetap mau berjualan di Indonesia, tetapi mereka tetap tidak mau meningkatkan komponen lokal karena memang tidak punya atau tidak ingin melakukan hal tersebut. Mereka mengakalinya dengan mengunci koneksi 4G LTE di perangkat mereka (seperti yang dilakukan One Plus di One Plus X) dan menjualnya di koneksi 3G, namun kemudian memberikan clue kepada calon pengguna bahwa kunci tersebut bisa dibuka dengan mudah dan tidak menghilangkan garansi produk. Perlu juga dilihat bahwa Huawei yang per Januari 2016 sudah masuk dalam daftar TKDN 20%, ternyata sampai hari ini belum bisa menjual secara resmi Nexus 6P yang sidah dirilis beberapa bulan yang lalu. Alasannya sama, yaitu soal TKDN. 

Cara lain adalah dengan menjual perangkat 4G LTE yang tidak lulus TKDN tersebut melalui e-commerce. Tentunya bukan vendor tersebut yang langsung menjual, tetapi melalui beberapa orang yang mereka pasok barangnya, sering juga merupakan pemain besar dalam pasar ponsel di Indonesia.

Ini sesuatu yang sangat disayangkan. Sesuai aturan TKDN adalah sesuatu yang mutlak bagi vendor untuk bisa berjualan handset di Indonesia secara resmi. Sayangnya, pemerintah juga tidak konsisten dengan aturan yang mereka buat sendiri. Banyaknya smartphone 4G LTE black market dengan garansi distributor di e-commerce adalah bukti bahwa pemerintah juga tidak punya cukup keberanian untuk melaksanakan TKDN seratus persen karena yang memasukkan barang tersebut tentu punya modal besar yang berarti bukan orang kebanyakan dan ini bisa diatasi jika pemerintah bisa membenahi diri mereka sendiri terutama kepabeanan.

Di sisi pengguna, saya kira TKDN ini sementara ini akan membuat mereka berpikir apakah menunggu barang resmi atau membeli di e-commerce (sejatinya barang black market) dengan risiko garansi yang hanya ada di distributor. Namun kecenderungan yang saya lihat, demam smartphone baru lebih tinggi sehingga pengguna cenderung sudah sangat senang dengan garansi distributor tersebut. Bukti bahwa banyak smartphone 4G LTE terbaru yang baru beberapa waktu dirilis di China atau di AS sudah beredar di Indonesia  menandakan bahwa pengguna tidak terlalu peduli apakah smartphone itu resmi atau black market.

Dengan kecenderungan tersebut, sudah seharusnya pemerintah bukan hanya memaksa vendor memenuhi TKDN 20% dan 30% di tahun 2017. Pemerintah harus punya solusi yang bisa diterima vendor sehingga mereka bisa berjualan secara resmi. Kalau tidak, kucing-kucingan akan selalu terjadi antara pemerintah dengan vendor yang bisa melakukan berbagai taktik akal bulus agar tetap bisa berjualan di Indonesia.

Solusinya tentu saja tidak harus mendirikan pabrik baru di Indonesia. Jikapun melalui investasi baru, sudah seharusnya pemerintah membenahi iklim investasi yang kalah jauh dibandingkan negara lain. Pemerintah sehendaknya mendorong vendor untuk bekerja sama dengan pabrik yang sudah ada dan memiliki kapasitas untuk hal tersebut. Sayangnya, sungguh sayang, kendala sumber daya manusia yang setara dengan yang di China mungkin belum bisa terpenuhi sehingga bisa dikatakan ini lingkaran setan TKDN.

Kalau sudah seperti itu, kita tak bisa berharap dalam waktu dekat akan banyak vendor yang mampu memenuhi TKDN, jangankan 30%, 20% saja mungkin tidak akan bertambah. Jadinya, akan selalu terjadi permainan antara tikus dengan kucing. Vendor akan menggunakan taktik dan memberikan keleluasaan di segi garansi selagi pengguna mau membeli handset. Pemerintah akan tetap berkoar tentang TKDN, kadang untuk melaksanakan peraturan, kadang cuma untuk menakut-nakuti. 

Related Posts:

Review | Andromax R2: Smartphone VoLTE Murah Kinerja Bagus

Andromax R2
Tahun lalu Smartfren merilis Andromax R sebagai bagian dari diperkenalkannya jaringan baru 4G LTE Advanced Smartfren. Tahun ini, Smartfren merilis generasi kedua dari Andromax R tersebut dengan peningkatan kemampuan yang sangat signifikan, terutama dengan adanya fitur Voice over LTE atau VoLTE. Andromax R2 merupakan smartphone pertama di Indonesia yang memiliki fitur VoLTE tersebut.

Bagaimana kemampuan Andromax R2 tersebut? Apakah fitur yang diberikan cukup bagus dibandingkan dengan seri terdahulu? Bagaimana kemampuan VoLTE?

Ikuti Review Andromax R2 berikut ini.

Preview
Andromax R2 merupakan smartphone 4G LTE Advanced Smartfren yang paling bagus sejauh ini bahkan dari seluruh smartphone seri Andromax yang pernah dirilis oleh Smartfren. Andromax R2 cepat, stabil serta fitur VoLTE dan desain yang eye catching layaknya smartphone premium.

What's In The Box

1. Smartphone Andromax R2 4G LTE Adavnced
1. Buku Panduan
1. Kartu Garansi
1. SIM Ejector
1. Headphone
1. Charger + Kabel Data
1. SIM Smartfren 4G LTE
1. Paket Bonus Data 2GB + 6GB selama satu minggu

Seperti biasa packaging smartphone Smartfren mengandalkan warna merah menyala. Kotak berwarna merah ini mudah dibuka dan saat membuka akan ditemukan paket seperti di atas. Untuk unboxing Andromax R2 bisa dilihat video berikut ini.



Desain dan Hardware

Andromax R2 seperti generasi sebelumnya berbentuk bar, namun lebih enak digenggam dan dipandang. Secara desain, Andromax R2 merupakan loncatan yang sangat signifikan. Frame logam diselingkar ponsel menambah kesan premium Andromax R2. Saya kira, Smartfren bersama partnernya Hisense sangat serius mendesain  Andromax R2. Hal ini menjadikan Andromax R2 smartphone seri Andromax Terbaik dari segi desain yang pernah dirilis oleh Smartfren.

Desain Andromax R2 ini memakai konsep unibody. Hal ini membuat baterainya tidak bisa dicopot. Untuk memasukkan SIM Card dan SD Card disediakan SIM ejector dalam paket pembelian. Sepengetahuan saya, desain unibody ini merupakan pertama kali di seri Andromax yang dirilis Smartfren.

Saya mengapresiasi pendekatan Smartfren ketika mendesain Andromax R2. Desain R2 yang dirancang Smartfren dan Hisense membuat Andromax R2 smartphone yang stylist, keren dan premium dengan frame logam di bagian pinggir ponsel.

Biasanya setiap seri Andromax, bagian belakang atau back cover selalu bisa dibuka. Untuk Andromax R2 ini tidak bisa dibuka. Dengan back cover berbahan plastik, memang terkadang agak licin. Back cover ini juga mudah tergores atau terkena kesan pemakaian. Oleh karenanya Smartfren sudah melapisinya dengan lapisan plastik tipis.

Dari segi prosesor, Smartfren meningkatkan prosesor Andromax R2 menjadi Snapdragon 415 Octa Core 1.4 GHz Cortex A53 plus GPU Adreno 405 dengan RAM 2GB dan ROM 16GB yang bisa diekspansi dengan micro SD Card up to 32GB. Peningkatan ini sangat signifikan dibandingkan dengan seri Andromax R terdahulu dan menjadikan Andromax R2 ini sangat bagus di segi spesifikasi.

Di sisi baterai, Andromax R2 juga mengalami peningkatan menjadi 2320 mAh. Oleh karena desain Andromax R2 yang unibody, baterainya tidak bisa dicopot.  

Berikut ini foto-foto Andromax R2:

Layar Andromax R2

Speaker grill dan port charging

Volume button dan slot Micro SD Card

Back cover Andromax R2


Port headphone
Slot SIM Crad dan ON/OFF buttom
Kinerja

Seperti apa ekspektasi Anda terhadap sebuah smartphone dengan harga kurang dari dua juta rupiah? Jika ekspekstasi tersebut cukup tinggi, terutama terkait dengan fitur dan kinerja, Anda bisa mengandalkan keduanya kepada Andromax R2 Smartfren.

Dari pengalaman pemakaian, saya menemukan hal yang mengasyikkan kerika menggunakan Andromax R2. Andromax R2 ini sangat mampu digunakan untuk tugas sehari-hari dan menjadi smartphone utama saya sejak awal bulan ini.

Kinerjanya bagus, tidak mengalami lag ketika melakukan multitasking. Saya mengujinya dengan menonton video YouTube berkualitas high definition sekaligus melakukan download APK aplikasi dan terus menggunakan Twitter dan Google Plus. Hasilnya semua tugas tersebut berjalan dengan mulus.

Andromax R2 ini juga saya uji untuk menjalankan berbagai game yang saya sukai seperti Asphalt Nitro, Riptide GP2, Candy Crush dan beberapa game lainnya. Semua game ini berjalan dengan mulus.

Tugas lain adalah tugas keseharian yang saya lakukan, seperti download attachment email dan membukanya di aplikasi doc, pdf dan berbagai kegiatan lain seperti chatting, menonton YouTube, mendengarkan musik, ambil foto dan membaginya ke media sosial, melakukan SMS dan calling di jaringan 4G dan lainnya. Bisa dikatakan semua tugas tersebut berjalan dengan lancar. Hal lain yang saya lakukan dengan Andromax R2 adalah mendengarkan musik. Dengan suara Dolby Digital Plus mendengarkan musik lebih mengasyikkan.

Saya rasa Andromax R2 mengalahkan ekspektasi saya terhadap kemampuan smartphone dengan harga di bawah dua juta rupiah. Smartphone ini cepat, stabil dan mampu memenuhi berbagai tugas secara simultan.

Layarnya yang seluas 5 inchi berkualitas HD 720p sudah sangat cukup untuk menikmati konten video dan browsing internet. Layar ini dilapisi Dragon Trail jadi tidak perlu kahwatir kalau tergores.



Jika diuji dengan benchmark hasil dari Andromax R2 adalah sebagai berikut.

Hasil tes Antutu

Hasil tes Vellamo chrome browser
Hasil tes di atas tentu saja tidak wah atau tidak tinggi. Namun hasil tes benchmark bukanlah segalanya. Saya merasakan bahwa Andromax R2 ini sangat mampu melakukan berbagai tugas dengan baik.

Kamera

Kamera memperoleh peningkatan paling signifikan di Andromax R2. Besar megapikselnya dinaikkan menjadi 13 megapiksel AF BSI sensor dengan Dual LED Flash + Hand Motion Control (Kinetic), sedangkan kamera depannya berkekuatan 5 MP wide angle dengan LED Flash + Hand Motion Control (Kinetic).  

Fitur kamera yang paling sering saya pakai ketika menguji kamera sebuah smartphone adalah fitur autonya. Saya berkesimpulan, fitur auto ini merupakan fitur apa adanya sebuah kamera smartphone sehingga ketika hasilnya jelek bisa mengecewakan pengguna. Kamera Andromax R2 ini menghasilkan foto yang jelas, fokus dan kualitasnya baik.

Contoh foto hasil bidikan kamera Andromax R2 adalah sebagai berikut.

Auto

HDR
Auto (Indoor)
Auto (Indoor)

Makro
Night Mode
 Kinerja Baterai

Baterai Andromax R2 berkekuatan 2320 mAh. Untuk pemakaian seperti yang saya lakukan, baterai ini dapat bertahan hingga 7-8 dengan pemakaian sedang. Baterai tentu saja akan cepat habis jika bermain game secara online dan atau menonton video YouTube tanpa henti. Dalam uji coba yang saya lakukan dengan kebiasaan saya dalam menggunakan smartphone untuk keperluan tugas bermedia sosial, browsing internet, menonton beberapa video YouTube, mengambil foto, menggunakan GPS/aplikasi peta, baterainya mampu bertahan dengan baik. Dari posisi 90% di pagi hari (pukul 07.00) pagi, baterai akan tersisa sekitar 15% di pukul 16.00. Saya rasa konsumsi baterainya cukup bisa diandalkan.


Koneksi 4G LTE Smartfren dan VoLTE

Dalam pengujian yang saya lakukan, koneksi 4G LTE Advanced di Bogor sangat merata. Hal ini sangat menguntungkan karena saya bisa melakukan panggilan di berbagai tempat. Hasil uji kecepatan bisa dilihat sebagai berikut.


Uji kecepatan koneksi 4G LTE Smartfren
Seperti sudah dikemukakan di atas, Andromax R2 dilengkapi dengan fitur VoLTE. Pengguna bisa melakukan panggilan dengan kualitas suara HD di jaringan 4G LTE. Hal ini saya coba dan ternyata memang kualitas suaranya sangat jernih.

Lain-lain

Ada beberapa hal lain yang patut dilihat dari Andromax R2. Salah satunya adalah adopsi apps permission ala Marshmallow. Meskipun berbasis Lollypop, Andromax R2 ini bagus untuk privasi pengguna karena adanya apps permission tersebut. Pengguna bisa menolak ijin terhadap akses yang diminta aplikasi tertentu terhadap perangkat, seperti kamera, kontak dan lainnya. 

Apps permission
Fitur lain yang diberikan Smartfren di Andromax R2 adalah paket berlangganan True Unlimited dengan hanya Rp75.000,00. Ini keuntungan tersendiri ketika memiliki Andromax R2 karena pengguna bisa melakukan video call sepuasnya, browsing internet tanpa khawatir kuotas karena memang ulimited.

Andromax R2 juga menyediakan pilihan apakah aplikasi diinstall di SD Card, di memori ponsel atau sistem yang menentukan. Dalam percobaan saya, ketika saya pilih install di SD card terdapat beberapa kali gagal menginstal aplikasi sehingga saya lebih memilih ditentukan sistem. 

Kesimpulan

Untuk harga hanya Rp1.699.000,00, Andromax R2 memposisikan diri sebagai smartphone bundling paling menjanjikan saat ini. Andromax R2 ini cepat, stabil plus koneksi 4G LTE Advanced Smartfren dengan fitur VoLTE-nya memberikan sangat banyak keuntungan bagi pengguna. Andromax R2 ini bisa dikatakan sebagai smartphone VoLTE murah dengan kinerja yang bagus. Plus paket berlangganan True Unlimited Smartfren juga sangat menguntungkan pengguna karena tidak perlu khawatir lagi kalau-kalau kuota jebol. 

Demikian Review Andromax R2. Semoga bermanfaat.

Related Posts:

ASUS Transformer T100HA Quad Core Intel x5 Harga Bersaing

ASUS Transformer T100HA
Sejak pertama kali hadir pada tahun 2013 lalu, Transformer T100 telah mendongkrak reputasi ASUS sebagai pemain utama di industri perangkat komputer 2-in-1. Tidak salah jika kemudian ASUS memperbarui lini produk Transformer tersebut di tahun 2016 dengan menghadirkan Transformer T100HA.

Dibanding Transformer T100, ASUS Transformer T100HA  kini dilengkapi dengan sistem operasi Windows 10 Home hadir dengan desain metal yang lebih tipis dengan warna-warna cerah, lebih ringan dan menawarkan daya tahan baterai hingga 12 jam penggunaan. Sebagai informasi, perangkat 2-in-1 Transformer merupakan kombinasi antara notebook 10,1 inci ultra portabel dan ringan, serta tablet super tipis.

Juliana Cen, Country Product Group Leader, ASUS Indonesia mengatakan bahwa Transformer Book T100, ASUS telah memimpin pasar notebook 2-in-1 dari sisi inovasi, desain dan performa produk. Transformer T100HA akan meneruskan reputasi tersebut dengan menawarkan kombinasi unik antara notebook ultra ringan dengan performa tinggi serta tablet yang sangat tipis. Transformasi dari notebook menjadi tablet, kini semakin kuat dan handal karena sudah menggunakan engsel yang kuat dan berbasis magnetik. 


Sejumlah pembaruan besar juga telah dihadirkan ASUS pada Transformer T100HA. Selain kehadiran Windows 10 dengan Cortana, beberapa update lain yang dihadirkan di antaranya adalah penggunaan prosesor quad-core Intel Atom x5 quad-core 64-bit yang bertenaga, serta dukungan USB 3.1 Type C.

Prosesor Intel Atom x5 Z8500 menawarkan performa 2 kali lebih baik dari sisi grafis dibanding sebelumnya. Demikian pula kinerja komputasi lainnya secara umum, misalnya saat bekerja, menjelajah internet, ataupun menikmati konten multimedia. Dukungan RAM hingga 4GB juga memberikan kenyamanan lebih pada pengguna.
ASUS Tranformer T100HA

Sebagai sebuah tablet Windows 10, Transfomer T100HA kini 20 persen lebih tipis. Ketebalannya hanya 8,45 millimeter dan bobotnya juga sudah dipangkas hingga tinggal hanya 580 gram.  Sebagai sebuah laptop, keyboard detachable milik Transformer T100HA juga didesain secara ergonomis agar menghadirkan kenyamanan lebih saat bekerja. Dengan jarak tekan 1,5 milimieter, tombol-tombol pada keyboard dioptimalkan untuk digunakan dalam jangka waktu lama. Touchpad-nya yang responsif juga memiliki ukuran yang sangat lebar di kelasnya.

Tranformer T100HA dihadirkan dalam dua versi RAM. Untuk RAM 2GB 64GB eMMC harganya Rp4.599.000,00, sedangkan untuk RAM 4GB 128GB eMMC harganya Rp6.099.000,00. Berikut ini spesifikasi lengkap Transformer T100HA.


Main Spec.
Transformer T100HA
CPU
Intel Atom x5 Z8500 quad core 64-bit(2MB up to 2.24GHz)
Memory
LPDDR3L 1600 MHz SDRAM 2GB/4GB
Storage
64GB eMMC
128GB eMMC
Display           
10.1" 16:10 WXGA (1280x800)
Graphics
Integrated Intel® HD Graphics
Input/Output
1 x Microphone-in/Headphone-out jack
1 x USB 2.0 port(s)
1 x USB-C Gen 1 (up to 5 Gbps)
1 x Micro USB
1 x micro HDMI
Camera
Front 2MP, Rear 5MP
Connectivity
Integrated 802.11 a/b/g/n
Built-in Bluetooth™ V4.0
Audio
Built-in Speakers And Digital Array Microphone
Weight 
Tablet: 0.58Kg
Mobile Dock: 0.46Kg
Dimension
Tablet: 265 x 175 x 8.45 mm (WxDxH)
Mobile Dock: 265 x 173.7 x 10 mm (WxDxH)
Colors
Metal Tin Grey, Silk White, Aqua Blue and Rouge Pink
Battery
30Whrs up to 12 hours
MSRP
Rp4.599.000
Rp6.099.000
Warranty
1 year full global warranty
ASUS Transformer T100HA

Related Posts: